Pages

Rabu, 17 November 2010

Toyota Kini Ciptakan Robot Partner Bagi Astronot Untuk Jelajahi Bulan Tahun 2020

Sejak pertama Neil Amstrong menjejaki bulan, sampai saat ini ekspedisi yang dilakukan di bulan masih saja terus berlangsung. Mengamati setiap tanda-tanda kehidupan dan masih banyak hal yang belum terjawab dari berbagai pertanyaan di benak para ilmuan, membuat para astronot pun terus-menerus menjelajahi luar angkasa demi menemukan jawaban dan jawaban tersebut.
Sayangnya manusia tentu saja punya keterbatasan dimana kehidupan manusia normal di bumi masih butuh makan, udara dan lain sebagainya. Begitu juga dengan yang dialami astronot, punya keterbatasan yang menyebabkan tak selamanya para astronot tersebut bisa berada berlama-lama di luar angkasa tanpa kembali. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan bantuan robot, namun ini masih saja terus menjadi eksperimen dimana pembuatannya pun tentu tak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama pula.
Salah satu yang kini sedang bereksperimen dengan robot untuk bisa menjelajahi bulan adalah perusahaan ternama Toyota yang mana telah sempat mempresentasikan proyeknya dengan judul ‘Realization of Moon Exploration Using Advanced Robots by 2020′.
Rencana penggunaan robot ini memang diusahakan dengan perencanaan cukup matang dan jauh-jauh hari sekali karena selain membutuhkan dana yang cukup besar tentu perlu perhitungan dan rancangan benar-benar detail. Rencananya robot partner Toyota ini dirancang untuk dapat memasang sendiri pengisi dayanya, melakukan lompatan mekanis dan melakukan serangkaian kegiatan ekplorasi seperti halnya yang dilakukan oleh para astronot. Robot ini juga didesain cukup kuat untuk dapat cocok dengan suhu bulan sehingga tidak rusak ketika melakukan aktivitasnya di bulan. Tentu ini akan menjadi eksperimen panjang dan cukup mendalam nantinya. Tapi semoga saja proyek robot ini bisa berhasil sehingga ilmu astronomi di dunia bisa bertambah dan lebih berguna nantinya.
Categories: Robot

WowWee Robover Yang Ramah Terhadap Perabotan Rumah Anda

12 September 2010 mychaelgo Tinggalkan komentar
WowWee Robover Yang Ramah Terhadap Perabotan Rumah Anda

Melihat wajah bercahaya? Ya, itulah sebuah Robover dari WowWee. Bukan hanya pepesan kosong semata, tapi kemunculannya kini sedikit dipicu dengan kedatangan robot penjelajah kuning ini. Sayang sekali robot itu tidak benar-benar berjalan sepanjang jalan dari gudang, dan memaksa melewati prosedur yang menyakitkan memotong pita dan mengurai ikatan dari kotak pembungkusnya.
Lima menit kemudian, ada 4-pon robot, dan bisa dikatakan secara keseluruhan kualitas pengembangannya adalah delapan dari sepuluh (sobekan pada bagian plastiknya bisa dilakukan dengan lebih halus) yang cukup baik untuk sebuah benda mainan.
Selain itu, perlu diketahui bahwa bekas jejak tapak lintasannya tersebut memang nyata dan didukung dengan ketiga rol mini yang berada pada bagian belakangnya, tetapi secara manual tetap ramah untuk penggunaan dalam ruangan. Mengenai pengisian tenaga batereinya, robot ini memiliki tiga buah baterei berukuran ‘C’ Roborover, dan tiga baterei ‘AAA’ lainnya untuk yang pengendali jarak jauh infra merah (IR).
Categories: Robot

Wow, Kini Robot Transformer Hadir Dalam Kehidupan Nyata!

12 September 2010 mychaelgo Tinggalkan komentar
Wow, Kini Robot Transformer Hadir Dalam Kehidupan Nyata!

Masih ingat dengan serunya film Transformer? Teknologi canggih dalam film tersebut ternyata telah menginspirasi para peneliti robot di Jepang untuk merealisasikan robot transformer menjadi nyata. Dimana robot bisa berubah menjadi bentuk mobil dan sebaliknya. Film tersebut memang cukup fenomenal karena sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Tapi bukan berarti hal tersebut menjadi basi untuk diperbincangkan bukan? Tentu ini menjadi hal yang menarik untuk kita tau, apa benar robot tersebut jelmaan transformer dalam kehidupan nyata?
Takeshi Maeda lah yang menjadi pelopor dalam pengembangan robot humanoid bernama OmniZero ini, kini robot tersebut sudah memasuki tahap ke 9 kali sehingga dinamai OmniZero.9. Bila kita lihat selintas dari gambar di atas, bisa kita lihat di bahu robot tersebut sudah terpasang roda-roda, begitu pula dengan lutut robot bisa dilipat sedemikian rupa sehingga bisa dibentuk menjadi mobil mini berwarna merah. Walaupun belum terlalu sempurna untuk dikatakan sebagai mobil, namun robot ini mampu melakukan banyak aksi. Dari berjalan dengan 2 kaki, berjalan dengan 2 roda sampai mampu mengangkat beban seorang pria. Wah, gagah sekali ya.
Dalam kompetisi ROBO-ONE, robot ini diperkenalkan dalam kategori yang tergolong cukup unik, sehingga banyak yang mencoba mengabadikan video ketika robot tersebut sedang beraksi di atas panggung dan mendapat decak kagum penonton yang ada pada acara tersebut. Tertarik untuk melihat aksi robot ini?
Silahkan lihat video berikut ini :
http://www.youtube.com/watch?v=uqnxt9vGAmE
Categories: Robot

Wow, Ada Robot Sajikan Ramen di Restoran Jepang!

12 September 2010 mychaelgo Tinggalkan komentar
Wow, Ada Robot Sajikan Ramen di Restoran Jepang!

Negeri tirai bambu memang tak pernah kehabisan inovasi. Itulah yang kita ketahui dari negara Jepang yang memang kreatif. Apalagi untuk industri robotic, negara Jepang sepertinya akan terus belajar untuk menerapkan kehidupan manusia yang berdampingan dengan robot. Jangan heran akhirnya kalau nanti saat Anda sedang berlibur ke Jepang dan sedang ingin memesan makanan di restoran Jepang, yang datang melayani pesanan Anda bukanlah lagi pelayan biasa, namun seorang robot. Wah!
Tak perlu tunggu beberapa tahun lagi. Kini di sebuah restoran di Jepang hal tersebut sudah diimplementasikan. Memang ini bukan awal percobaan dari riset pembuatan robot tersebut. Melainkan sudah sekitar 5 tahun lamanya masa pembuatan robot ini. Tentu waktu 5 tahun bukanlah waktu sebentar untuk melakukan percobaan dari robot tersebut, karena pada masa percobaan juga pernah dialami akhirnya sistem dari robot tersebut kacau karena komputer yang digunakan sebagai pengirim instruksi kepada robot ketumpahan sup. Nah lalu apa rasanya yah ramen yang disajikan oleh robot ini? Apakah enak?
Tentunya koki asli pembuat ramen bukanlah robot, melain masih menggunakan jasa manusia. Cuma untuk penyajiannya dan kostumisasi rasa sudah diprogram di komputer sehingga nantinya si robot ini akan mengikuti instruksi yang dikirim melalui komputer. Restoran ini berada di Minami-Alps, Yamanashi, Jepang. Pemilik restoran tersebut, Yoshihara Uchida berkata bahwa sudah ada 40 juta rasa yang berbeda dari yang disajikan dan telah diprogram di komputer ini, dan robot pun akan ikut instruksinya. Selain itu penyajian yang dilakukan pun lebih cepat yaitu hanya 2 menit saja, tentu waktu ini akan lebih cepat dibandingkan Anda memasak mie instan. Robot ini sendiri telah berhasil tes uji kelayakan dan telah dinyatakan boleh dipergunakan terhitung bulan Desember 2008 lalu. Hmmm, anda tertarik untuk mencoba ramen yang disajikan oleh robot ini?
Categories: Robot

Toyota Kini Ciptakan Robot Partner Bagi Astronot Untuk Jelajahi Bulan Tahun 2020

11 September 2010 mychaelgo Tinggalkan komentar
Toyota Kini Ciptakan Robot Partner Bagi Astronot Untuk Jelajahi Bulan Tahun 2020

Sejak pertama Neil Amstrong menjejaki bulan, sampai saat ini ekspedisi yang dilakukan di bulan masih saja terus berlangsung. Mengamati setiap tanda-tanda kehidupan dan masih banyak hal yang belum terjawab dari berbagai pertanyaan di benak para ilmuan, membuat para astronot pun terus-menerus menjelajahi luar angkasa demi menemukan jawaban dan jawaban tersebut.
Sayangnya manusia tentu saja punya keterbatasan dimana kehidupan manusia normal di bumi masih butuh makan, udara dan lain sebagainya. Begitu juga dengan yang dialami astronot, punya keterbatasan yang menyebabkan tak selamanya para astronot tersebut bisa berada berlama-lama di luar angkasa tanpa kembali. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan bantuan robot, namun ini masih saja terus menjadi eksperimen dimana pembuatannya pun tentu tak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama pula.
Salah satu yang kini sedang bereksperimen dengan robot untuk bisa menjelajahi bulan adalah perusahaan ternama Toyota yang mana telah sempat mempresentasikan proyeknya dengan judul ‘Realization of Moon Exploration Using Advanced Robots by 2020′.
Rencana penggunaan robot ini memang diusahakan dengan perencanaan cukup matang dan jauh-jauh hari sekali karena selain membutuhkan dana yang cukup besar tentu perlu perhitungan dan rancangan benar-benar detail. Rencananya robot partner Toyota ini dirancang untuk dapat memasang sendiri pengisi dayanya, melakukan lompatan mekanis dan melakukan serangkaian kegiatan ekplorasi seperti halnya yang dilakukan oleh para astronot. Robot ini juga didesain cukup kuat untuk dapat cocok dengan suhu bulan sehingga tidak rusak ketika melakukan aktivitasnya di bulan. Tentu ini akan menjadi eksperimen panjang dan cukup mendalam nantinya. Tapi semoga saja proyek robot ini bisa berhasil sehingga ilmu astronomi di dunia bisa bertambah dan lebih berguna nantinya.

Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda biasa disebut juga sebagai “Penyearah”. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon dan germanium. Simbol dioda dalam rangkaian elektronika diperlihatkan pada gambar berikut.
simbol-dioda
Dioda terbuat dari penggabungan dua tipe semikonduktor yaitu tipe P (Positive) dan tipe N (Negative), kaki dioda yang terhubung pada semikonduktor tipe P dinamakan “Anode” sedangkan yang terhubung pada semikonduktor tipe N disebut ”Katode”.
gambar-pn-junction
Pada bentuk aslinya pada dioda terdapat tanda cincin yang melingkar pada salah satu sisinya, ini digunakan untuk menandakan bahwa pada sisi yang terdapat cincin tersebut merupakan kaki Katode.
gambar-dioda
Arus listrik akan sangat mudah mengalir dari anoda ke katoda hal ini disebut sebagai “Forward-Bias” tetapi jika sebaliknya yakni dari katoda ke anoda, arus listrik akan tertahan atau tersumbat hal ini dinamakan sebagai “Reverse-Bias”. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Catatan :

Tegangan yang melewati dioda dalam keadaan forward-bias akan turun sebesar 0,7V pada Silicon, 0,3V pada Germanium.
bias-dioda
Pada contoh gambar sebelah kiri dioda dalam keadaan forward-bias sehingga menyebabkan lampu menyala ini dikarenakan arus listrik dapat mengalir tanpa hambatan apa pun pada dioda. Pada contoh gambar sebelah kanan sumber tegangan dibalik polaritas-nya sehingga arus listrik akan mengalir melalui katoda dioda, tetapi hal ini menyebabkan dioda dalam keadaan reverse-bias sehingga arus listrik tidak dapat mengalir melewati dioda dan menyebabkan lampu padam. Oleh karena itu dioda banyak digunakan sebagai pengaman pada rangkaian elektronika sebagai pencegah terbalik-nya pemasangan polaritas dari sumber tegangan.

Jenis–Jenis Dioda

Diode Zener

Ketika tegangan reserve-bias maksimum diberikan kepada dioda, maka arus listrik akan mengalir seperti layaknya pada keadaan forward-bias. Arus listrik ini tidak akan merusak dioda jika tidak melebihi dari apa yang telah ditentukan. Ketika tegangan reserve-bias ini dapat dikendalikan pada level tertentu maka dioda ini disebut sebagai Dioda Zener.
simbol-dioda-zener
Dioda zener memiliki nilai tegangan yang telah ditentukan dalam pembuatan-nya, nilai tegangan ini mempunyai rentang dari beberapa volt hingga ratusan volt dan toleransi dioda zener berkisar antara 5% - 10%. Pada aplikasinya di dalam rangkaian elektronika, dioda zener berfungsi sebagai pengatur tegangan (regulator) dengan berperan sebagai beban.
aplikasi-dioda-zener
Dioda zener akan mengalirkan banyak arus listrik jika tegangan terlalu tinggi, dan mengurangi arus listrik jika tegangan terlalu rendah, sehingga menyebabkan tegangan stabil. Seperti pada contoh gambar diatas tegangan dari sumber tegangan adalah 12V tetapi tegangan yang terukur pada Rload adalah 9V sama dengan nilai tegangan dioda zener.

LED (Light Emitting Diodes)

LED merupakan jenis dioda yang jika diberikan tegangan forward-bias akan menimbulkan cahaya dengan warna-warna tertentu seperti merah, hijau, dan kuning.
gambar-simbol-led
Simbol LED hampir sama dengan simbol dioda hanya saja pada simbol LED ditambahkan dua garis panah ke arah luar seperti ter-ilustrasi pada gambar diatas. LED dalam rangkaian elektronika biasa digunakan sebagai lampu indikator.

Photodioda

Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, dimana jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
simbol-photodioda
Simbol dan bentuk photodioda hampir sama dengan LED, tetapi pada simbol photodioda arah dua panahnya menghadap ke dalam. Photodioda banyak digunakan sebagai sensor cahaya dalam dunia elektronika, karena sifatnya yang peka terhadap cahaya.

Sumber referensi

  • Lesson In Electric Circuits, Volume III – Semiconductors, By Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition. (http://openbookproject.net/electricCircuits)
  • The ARRL Handbook For Radio Communications 2009.
  • Understanding Electronic Components - Diodes, http://www.mikroe.com/en/books/keu/05.htm.

Bahan-bahan Listrik

Dalam dunia elektronika kita tidak mungkin terlepas dari apa yang dinamakan bahan–bahan listrik. Terdapat tiga klasifikasi utama dalam dunia elektronika yang sering dijumpai yakni; isolator, konduktor dan semikonduktor.
Perbedaan mendasar dari ketiga jenis bahan ini adalah terletak ada tahanan jenis tiap–tiap bahan. Untuk isolator memiliki tahanan jenis 104Ωm – 1014Ωm, konduktor memiliki tahanan jenis 10-7Ωm – 10-8Ωm, sedangkan untuk semikonduktor memiliki tahanan jenis 10-3Ωm – 3x103Ωm. Contoh bahan–bahan untuk isolator, konduktor dan semikonduktor adalah sebagai berikut:

Isolator:

  • Gelas / Kaca = 1010 Ωm
  • Mika = 1011 Ωm
  • PVC = 1013 Ωm
  • Karet Murni 1012 Ωm s.d. 1014 Ωm

Konduktor :

  • Aluminium 2,7×10-8 Ωm
  • Brass (70 Cu/30 Zn) 8 × 10-8 Ωm
  • Tembaga 1,7×10-8 Ωm
  • Baja 15 × 10-8 Ωm

Semikonduktor :

  • Silicon 2,3 × 103 Ωm
  • Germanium 0,45 Ωm
Pada bahan konduktor ketika suhu meningkat maka tahanan dari konduktor pun ikut meningkat, pada isolator perubahan suhu sangat kecil pengaruhnya sehingga sering diabaikan, sedangkan pada semikonduktor jika suhu meningkat maka tahanan-nya akan turun.
Dari uraian diatas nilai tahanan jenis isolator adalah yang tertinggi dari semua bahan, sehingga memiliki sifat yang kurang baik dalam menghantarkan arus listrik. Pada bahan konduktor nilai tahanan jenisnya adalah yang terendah sehingga sangat baik digunakan sebagai penghantar arus listrik.
Bahan semikonduktor memiliki nilai tahanan jenis yang berada diantara isolator dan konduktor, sehingga bahan semikonduktor memiliki dua sifat yang berbeda, semikonduktor bisa bersifat sebagai isolator dan bisa juga bersifat sebagai konduktor jika mendapat pengaruh dari luar, misalnya suhu. Bahan semikonduktor banyak digunakan pada komponen aktif elektronika, misalnya pada transistor atau FET.

Semikonduktor Tidak Murni

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa silicon dan germanium merupakan salah satu contoh dari bahan semikonduktor. Jika suhu kedua bahan ini meningkat diatas suhu kamar maka kedua bahan ini akan bersifat sebagai konduktor. Sedangkan jika suhu kedua bahan tersebut turun dibawah suhu kamar maka nilai tahanan-nya akan meningkat dan jika sudah mencapai titik maksimal maka kedua bahan ini akan bersifat sebagai isolator.
Semikonduktor murni memiliki jumlah proton dan elektron yang seimbang tetapi jika semikonduktor ini ditambahkan bahan yang tidak murni maka semikonduktor akan berubah menjadi tidak murni, proses ini dinamakan ”Doping”. Proses doping dengan menambahkan bahan antimony, arsenic, atau phosphorus yang memiliki kelebihan elektron pada semikonduktor murni, menyebabkan semikonduktor memiliki kelebihan elektron dan menjadikannya sebagai semikonduktor material tipe-N.
Pada proses doping, menambahkan bahan indium, aluminium, dan boron yang memiliki kelebihan proton pada semikonduktor murni menyebabkan semikonduktor memiliki kelebihan proton dan menjadikannya sebagai semikonduktor material tipe-P.
Hasil kedua doping inilah yang digunakan pada komponen–komponen elektronika seperti pada diode dan transistor. Diode merupakan penggabungan dua tipe material semikonduktor tipe-N dan tipe-P, sedangkan transistor merupakan penggabungan tiga material semikonduktor tipe-N, tipe-P, dan salah satu dari tipe-N atau tipe-P, sehingga pada transistor bipolar terdapat dua konfigurasi gabungan material semikonduktor yaitu P-N-P atau N-P-N.

Sumber Referensi

  • Electrical and Electronic Principles and Technology, Third Edition, By John Bird, 2007.
  • The ARRL Handbook For Radio Communications 2009.
  • Lesson In Electric Circuits, Volume III – Semiconductors, By Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition. (http://openbookproject.net/electricCircuits)
MyFreeCopyright.com Registered & ProtectedPEMBERITAHUAN HAK CIPTA. Artikel ini, termasuk di dalamnya tulisan, diagram, gambar dan kode, adalah kekayaan intelektual dari Bayu Kuncoro Mukti dan Ilmu Elektronika, dengan hak cipta © 2010. Reproduksi, duplikasi, mencetak atau mempublikasikan kembali dengan berbagai cara untuk keperluan komersial adalah dilarang. Penulis (Bayu Kuncoro Mukti) mengijinkan artikel ini untuk di simpan, dicetak, reproduksi atau dipublikasikan kembali hanya untuk keperluan pribadi, pendidikan, dan non-komersial dengan catatan tidak menghapus, memodifikasi, baik itu tulisan, diagram, gambar, atau kode pada artikel termasuk pemberitahuan hak cipta ini serta memberikan tautan (link) kembali ke situs Ilmu Elektronika.

Hukum OHM

Bagaimana Arus, Tegangan, dan Tahanan / Resistansi pada suatu rangkaian listrik berhubungan? Rangkaian listrik terbentuk ketika jalur konduktif dibuat untuk memperbolehkan elektron bebas untuk bergerak secara berkelanjutan. Pergerakan elektron bebas secara berkelanjutan ini disebut sebagai Arus Listrik. Sedangkan gaya yang menyebabkan elektron mengalir dalam sebuah rangkaian listrik disebut Tegangan.
Elektron bebas yang mengalir melalui konduktor mendapat gesekan-gesekan yang menyebabkan terhambat-nya aliran elektron tersebut, gesekan-gesekan yang menghambat aliran elektron tersebut disebut sebagai Resistansi.
Hubungan antara arus, tegangan, dan resistansi dalam suatu rangkaian listrik ini ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Jerman bernama Georg Simon Ohm. Prinsip yang ditemukan oleh Ohm bahwa jumlah arus listrik yang mengalir pada konduktor dalam suatu rangkaian berbanding lurus terhadap tegangan yang melewati-nya, pada temperatur berapapun. Ohm mengekspresikan temuan-nya tentang bagaimana hubungan antara arus, tegangan, dan resistansi dalam sebuah persamaan sederhana.
V = I x R
Dimana “V” merupakan tegangan listrik yang diukur dalam satuan Volt (V), “I” merupakan arus listrik yang diukur dalam satuan Ampere (A), dan “R” merupakan resistansi yang diukur dalam satuan Ohm (Ω). Agar dapat lebih mengerti bagaimana persamaan hukum Ohm bekerja, perhatikan contoh berikut.
rangkaian-listrik
Pada ilustrasi gambar rangkaian di atas diketahui bahwa rangkaian memiliki tegangan sebesar 12V dan resistansi beban sebesar 5Ω sedangkan arus listrik-nya tidak diketahui. Untuk mengetahui-nya gunakan persamaan hukum Ohm dengan sedikit modifikasi. Untuk mengetahui arus listrik jika tegangan dan resistansi-nya diketahui adalah.
I = V / R
  • I = 12V / 5Ω
  • I = 2.4 Ampere
  • Jadi arus listrik yang mengalir pada rangkaian di atas adalah 2.4 Ampere.
Hukum Ohm sangat sederhana dan sangat berguna untuk menganalisa suatu rangkaian listrik. Untuk mempermudah menggunakan persamaan Ohm jika kita akan menggunakan persamaan tersebut bukan hanya untuk mencari tegangan, misal kita ingin mengetahui arus listrik atau nilai resistansi yang belum diketahui pada suatu rangkaian listrik, gunakan trik berikut dengan menyusun V, I, dan R dalam bentuk segitiga transposisi seperti diilustrasikan berikut ini.
persamaan-ohm1
Untuk mengetahui tegangan (V), pada segitiga persamaan Ohm di atas, “V” diberi warna biru yang berarti nilai yang dicari. Sedangkan arus (I) dan resistansi (R) diberi warna hijau yang berarti solusi untuk mencari nilai “V”, karena posisi “I” dan “R” sejajar secara horizontal dalam segitiga tersebut yang memiliki arti I x R, jadi V = I x R.
persamaan-ohm2
Pada segitiga kedua digunakan untuk mencari nilai arus (I) ditandai dengan “I” diberi warna biru. Sedangkan tegangan “V” dan resistansi “R” diberi warna hijau yang berarti solusi untuk mencari nilai “I”. Posisi “V” dan “R” berada pada posisi vertikal sehingga memiliki arti V / R, jadi I = V / R.
persamaan-ohm3
Pada segitiga ketiga digunakan untuk mencari nilai resistansi (R) yang ditandai dengan “R” diberi warna biru. Sedangkan tegangan “V” dan arus “I” diberi warna hijau yang berarti solusi untuk mencari nilai “R” dan posisi “V” dan “I” berada pada posisi vertikal sehingga memiliki arti V / I, jadi R = V / I.

Sumber Referensi

  • Electrical and Electronic Principles and Technology, Third Edition, John Bird, Elsevier Ltd, 2007.
  • Lesson In Electric Circuits, Volume I - DC, Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition.
  • DOE Fundamentals Handbook, Electrical Sciene, Volume 1 of 4, U.S. Department of Energy, Washington, D.C. 20585.
  • DOE Fundamentals Handbook, Electrical Sciene, Volume 2 of 4, U.S. Department of Energy, Washington, D.C. 20585.
MyFreeCopyright.com Registered & ProtectedPEMBERITAHUAN HAK CIPTA. Artikel ini, termasuk di dalamnya tulisan, diagram, gambar dan kode, adalah kekayaan intelektual dari Bayu Kuncoro Mukti dan Ilmu Elektronika, dengan hak cipta © 2010. Reproduksi, duplikasi, mencetak atau mempublikasikan kembali dengan berbagai cara untuk keperluan komersial adalah dilarang. Penulis (Bayu Kuncoro Mukti) mengijinkan artikel ini untuk di simpan, dicetak, reproduksi atau dipublikasikan kembali hanya untuk keperluan pribadi, pendidikan, dan non-komersial dengan catatan tidak menghapus, memodifikasi, baik itu tulisan, diagram, gambar, atau kode pada artikel termasuk pemberitahuan hak cipta ini serta memberikan tautan (link) kembali ke situs Ilmu Elektronika.

Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan listrik, atau resistor dapat dikatakan juga sebagai penentu besarnya suatu arus dan tegangan listrik pada suatu rangkaian elektronika.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa resistor berfungsi untuk menahan arus listrik sehingga setiap resistor memiliki nilai tahanan (resistansi) tertentu. Satuan besarnya nilai tahanan suatu resistor adalah Ohm (Ω). Ohm diambil dari seseorang bernama Georg Simon Ohm yang berkebangsaan Jerman, dimana dia adalah fisikawan penemu hubungan antara arus, tegangan dan tahanan pada suatu rangkaian listrik yang kemudian dikenal sebagai hukum Ohm.

Simbol Resistor

Simbol resistor pada suatu rangkaian elektronika pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu simbol Amerika dan simbol Eropa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
resistor-simbol
Simbol Eropa ditunjukkan oleh R1 sedangkan R2 merupakan simbol Amerika. Kedua simbol tersebut bukan merupakan bentuk asli resistor tetapi simbol tersebut digunakan untuk menggambarkan resistor pada rangkaian elektronika.

Kode Resistor

Nilai tahanan pada suatu resistor ditampilkan pada badan resistor dan berupa kode, pada umumnya kode tersebut terbagi atas dua macam yaitu kode warna dan kode angka. Kode warna ini berbentuk seperti cincin yang melingkari badan resistor, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
kode-warna
Pada cincin 1 (warna hitam) merupakan digit pertama, cincin 2 (warna coklat) merupakan digit kedua, cincin 3 (warna merah) merupakan faktor pengali, dan cincin 4 (warna emas) merupakan toleransi. Setiap warna pada cincin memiliki nilai yang berbeda, untuk mengetahui nilai–nilai setiap warna tersebut perhatikan tabel berikut ini.
tabel-kode-warna

Contoh

  • Cincin 1 (coklat) = digit pertama / nilai = 1
  • Cincin 2 (ungu) = digit kedua / nilai = 7
  • Cincin 3 (merah) = faktor pengali = x 102Ω
  • Cincin 4 (emas) = toleransi = ± 5%
Jadi nilai resistor tersebut adalah:
  • = 17 x 100Ω dengan toleransi ± 5%
  • = 1700Ω dengan toleransi ± 5%
Nilai toleransi pada resistor merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun resistor memiliki nilai tahanan yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah jika terpengaruh oleh faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur). Besarnya perubahan terhadap suhu tersebut tergantung dari nilai toleransi yang tertera pada cincin ke empat pada badan resistor.
Contoh: dari hasil perhitungan nilai tahanan tersebut diatas diperoleh hasil 1700Ω dengan toleransi ± 5%, maka rentang nilai minimum dan maksimum resistor tersebut adalah:

Rentang nilai minimum dan maksimum resistor

  • 1700Ω x 5% = 85Ω
  • Nilai minimum = 1700Ω - 85Ω = 1615Ω
  • Nilai maksimum = 1700Ω + 85Ω = 1785Ω
Jadi rentang nilai tahanan dari resistor tersebut jika terjadi perubahan suhu adalah 1615Ω-1785Ω. Semakin kecil nilai toleransi maka semakin kecil pula rentang-nya perubahan nilai tahanan suatu resistor, atau dengan kata lain semakin kecil nilai toleransi semakin baik pula kualitas resistor tersebut. Untuk kode angka cara pembacaannya hampir sama sama dengan kode warna hanya tampilannya langsung berupa angka.

Contoh

  • Suatu resistor di badannya terdapat kode angka 471.
  • Maka 4 merupakan digit pertama, 7 merupakan digit kedua, dan 1 merupakan faktor pengali.
  • Sehingga nilai resistor tersebut 47 x 101Ω = 470Ω.
Untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan kode warna resistor, unduh Kode Warna Resistor Kalkulator dalam format spreadsheet Excel

Disipasi Panas Pada resistor

Jika suatu arus listrik yang melewati resistor meningkat, maka akan dihasilkan panas dan jika arus tersebut terus meningkat hingga melewati batas maksimum maka resistor akan rusak. Untuk mencegah hal tersebut, selain memiliki nilai tahanan dan toleransi, resistor juga memiliki nilai disipasi dalam Watt.
disipasi-resistor
Biasanya nilai disipasi pada resistor adalah 1/16W, 1/8W, 1/4W, 1/2W, 1W, 2W, 5W, dan seterusnya. Nilai disipasi pada resistor berguna agar sebuah resistor dapat bertahan dari panas, pada kondisi arus listrik maksimum yang melewatinya. Semakin besar nilai disipasinya semakin besar ukuran resistor-nya. Untuk menentukan daya yang akan mengalir melalui resistor digunakan rumus berikut ini.
rumus-daya
Dimana:
  • P adalah daya dalam Watt (W)
  • V adalah tegangan dalam Volt (V)
  • I adalah arus listrik dalam Ampere (A)
  • R adalah tahanan resistor dalam Ohm (Ω)
Sebagai contoh, pada rangkaian elektronika dibawah ini diketahui bahwa tegangan sebesar 12V melewati resistor 47Ω, berapa Watt-kah disipasi pada resistor?
perhitungan-disipasi-resistor
P = V2 / R = 122 / 47 = 144 / 47 = 3,1 Watt
Resistor akan terdisipasi panas sebesar 3,1 Watt, jadi hendaknya pada rangkaian tersebut digunakan resistor dengan nilai disipasi diatas 3,1 Watt (misal 5W) untuk menghindari kerusakan pada resistor.

Resistor Nonlinier

Resistor yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan resistor linier atau resistor yang memiliki nilai tahanan yang tetap, walaupun dijelaskan juga sebelumnya bahwa nilai tahanan resistor berubah-ubah terhadap temperatur tetapi perubahan tersebut tidaklah terlalu besar.
Pada resistor nonlinier nilai tahanan-nya dibuat dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan, jenis resistor ini antara lain Potensiometer (resistor variabel), Negative Temperature Co-eficient (NTC), Positive Temperature Co-efficient (PTC), dan Light Depending Resistor (LDR).

Potensiometer

Resistor ini memiliki tuas putar atau geser yang berfungsi untuk merubah nilai tahanan-nya. Biasanya potensiomenter digunakan pada tombol pengatur volume, bass, treble, dan equalizer pada perangkat audio seperti amplifier dan mini compo.
gambar-potensiometer
Simbol untuk potensiometer ditunjukkan pada gambar sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanan merupakan gambar potensiometer sebenarnya.

NTC dan PTC

Kedua jenis resistor ini merupakan jenis resistor nonlinier yang nilai tahanan-nya tergantung dari temperatur atau suhu. Pada NTC (Negative Temperature Co-efficient) nilai tahanan-nya akan berkurang jika temperaturnya naik, sedangkan PTC (Positive Temperature Co-efficient) nilai tahanan-nya akan bertambah seiring dengan naiknya temperatur.
gambar-ntc-ptc
Courtesy : www.mikroe.com
Pada gambar a. paling sebelah kiri merupakan simbol NTC disebelah kanannya merupakan bentuk-bentuk NTC sebenarnya. Pada gambar b. paling sebelah kiri merupakan simbol dari PTC dan disebelah kanannya merupakan bentuk-bentuk nyata dari PTC. Resistor jenis ini biasa digunakan sebagai sensor suhu pada suatu peralatan elektronika.

LDR

LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor nonlinier yang nilai tahanan-nya berubah-ubah terhadap perubahan cahaya.
gambar-ldr
Pada gambar diatas merupakan contoh bentuk LDR yang sering digunakan pada rangkaian elektronika. Pada rangkaian elektronika LDR biasa digunakan sebagai sensor cahaya.

Sumber Referensi

  • Lessons In Electric Circuits, Volume I - DC, By Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition. (http://openbookproject.net/electricCircuits)
  • Understanding Electronic Components - Resistor, http://www.mikroe.com/en/books/keu/01.htm
MyFreeCopyright.com Registered & ProtectedPEMBERITAHUAN HAK CIPTA. Artikel ini, termasuk di dalamnya tulisan, diagram, gambar dan kode, adalah kekayaan intelektual dari Bayu Kuncoro Mukti dan Ilmu Elektronika, dengan hak cipta © 2010. Reproduksi, duplikasi, mencetak atau mempublikasikan kembali dengan berbagai cara untuk keperluan komersial adalah dilarang. Penulis (Bayu Kuncoro Mukti) mengijinkan artikel ini untuk di simpan, dicetak, reproduksi atau dipublikasikan kembali hanya untuk keperluan pribadi, pendidikan, dan non-komersial dengan catatan tidak menghapus, memodifikasi, baik itu tulisan, diagram, gambar, atau kode pada artikel termasuk pemberitahuan hak cipta ini serta memberikan tautan (link) kembali ke situs Ilmu Elektronika.

Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas kapasitor dalam kemampuannya menyimpan muatan listrik disebut Farad (F).
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Kapasitor terbagi dalam dua kelompok yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap dan kapasitor yang memiliki kapasitas yang dapat diubah-ubah atau dengan kata lain kapasitor variabel.

Kapasitor Nonpolar

Kapasitor nonpolar merupakan jenis kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap, kapasitor ini memiliki kapasitas yang tidak terlalu besar. Untuk menggambarkan sebuah kapasitor dalam sebuah gambar rangkaian elektronika, kapasitor nonpolar digambarkan dengan simbol seperti dibawah ini.
simbol-kapasitor
Kapasitor jenis ini biasanya terbuat dari bahan kertas, mica, keramik, mylar dan lain sebagainya. Jenis bahan pembuat kapasitor memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
gambar-kapasitor
Pada umumnya nilai kapasitas dari sebuah kapasitor nonpolar digambarkan dengan kode angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut.
kode-kapasitor
Courtesy : www.wima.com
Pada kode angka yang ditampilkan pada baris A untuk mengetahui berapa nilai kapasitas-nya adalah dengan melihat pada bagian Capacitance/Voltage yang terletak pada bagian depan, disana tertulis 0.01/100 yang artinya kapasitor ini memiliki kapasitas 0,01nF dan tegangan maksimum-nya adalah 100V. Sedangkan untuk nilai toleransi-nya diperlihatkan pada bagian belakang, disana tertulis angka 10 yang artinya 10%.
Pada kode angka yang ditampilkan pada baris B, kode angka dibubuhkan pada bagian atas kapasitor. Pada bagian tersebut tertulis 1,0J63 yang berarti kapasitor tersebut memiliki kapasitas sebesar 1nF, tegangan maksimum-nya 63V, sedangkan toleransi-nya ditandai oleh huruf ”J” yang mana pada keterangan gambar memiliki nilai 5%. Kedua contoh kode diatas nilai kapasitas kapasitor-nya selalu dalam nF (nano Farad). Selain dua contoh diatas ada satu lagi contoh pengkodean pada kapasitor, seperti berikut.
kode-kapasitor2
Pada gambar diatas kode yang tertera adalah 101, angka pertama merupakan digit pertama, angka kedua merupakan digit kedua dan angka ketiga merupakan faktor pengali dalam satuan pF (pico Farad). Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10 x 101 = 100pF. Contoh lain; Jika kode yang tertera adalah 223 maka nilai kapasitas-nya adalah 22 x 103 = 22000pF = 22nF

Kapasitor Polar atau Kapasitor Elektrolit

Sesuai dengan namanya kapasitor ini memiliki polaritas pada kedua kakinya yaitu polaritas positif (+) dan polaritas negatif (-). Kapasitor ini termasuk dalam kelompok kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tetap dan memiliki nilai kapasitas yang besar. Pada rangkaian elektronika kapasitor elektrolit disimbolkan seperti gambar berikut.
simbol-kapasitor-elektrolit
Untuk C1 merupakan simbol gaya Eropa (Europe Syle) dan C2 adalah simbol gaya Amerika (American Style). Untuk pemberian nilai kapasitas, pada kapasitor elektrolit ditulis secara langsung lengkap dengan satuan dan tegangan maksimum, serta simbol polaritas-nya.
gambar-kapasitor-elektrolit
Perhatian : Ledakan dapat terjadi jika pemasangan polaritas-nya terbalik atau tegangan yang diberikan pada kapasitor ini melebihi tegangan maksimum-nya.
Kaki yang memiliki polaritas negatif berdekatan dengan tanda garis vertikal pada bodi kapasitor, atau kaki yang berpolaritas positif memiliki ukuran yang lebih panjang daripada kaki yang berpolaritas negatif. Seperti terlihat pada gambar diatas.

Kapasitor Variabel

Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitas-nya dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh karena itu kapasitor ini di kelompokan ke dalam kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tidak tetap.
gambar-kapasitor-variabel
Simbol kapasitor variabel diperlihatkan seperti gambar sebelah kiri diatas. Seperti potensiometer kapasitor memiliki tuas untuk diputar atau biasa disebut rotor, dan bagian yang diam disebut stator. Kapasitor variabel dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, nilai kapasitas-nya mulai dari beberapa pF hingga ratusan pF keatas. Kapasitor variabel biasa terdapat pada pesawat radio penerima, biasanya kapasitor variabel digunakan sebagai tuning untuk mencari frekuensi radio dari pemancar.

Sumber Referensi

  • Marking of WIMA Capacitors, www.wima.com.
  • Understanding Electronic Components – Capacitors, www.mikroe.com.
  • Lessons In Electric Circuits, Volume I - DC, By Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition. (http://openbookproject.net/electricCircuits)
MyFreeCopyright.com Registered & ProtectedPEMBERITAHUAN HAK CIPTA. Artikel ini, termasuk di dalamnya tulisan, diagram, gambar dan kode, adalah kekayaan intelektual dari Bayu Kuncoro Mukti dan Ilmu Elektronika, dengan hak cipta © 2010. Reproduksi, duplikasi, mencetak atau mempublikasikan kembali dengan berbagai cara untuk keperluan komersial adalah dilarang. Penulis (Bayu Kuncoro Mukti) mengijinkan artikel ini untuk di simpan, dicetak, reproduksi atau dipublikasikan kembali hanya untuk keperluan pribadi, pendidikan, dan non-komersial dengan catatan tidak menghapus, memodifikasi, baik itu tulisan, diagram, gambar, atau kode pada artikel termasuk pemberitahuan hak cipta ini serta memberikan tautan (link) kembali ke situs Ilmu Elektronika.

Transistor

Transistor merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan memegang peranan penting dalam suatu rangkaian elektronika. Pada umumnya transistor digunakan sebagai penguat (amplifier) dan transistor juga dapat berfungsi sebagai sakelar.
Menurut dari prinsip kerjanya transistor dibagi menjadi dua jenis yaitu; Transistor Bipolar (dwi kutub) dan Transistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor).

Transistor Bipolar (Dwikutub)

Transistor Bipolar adalah transistor yang paling umum digunakan di dunia elektronika. Transistor ini terdiri dari 3 lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif). Sehingga menurut dua formasi lapisan tersebut transistor bipolar dibedakan kedalam dua jenis yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
simbol-transistor
Seperti terlihat pada gambar diatas transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing diberi nama B (Basis), K (Kolektor), dan E (Emiter). Perbedaan fungsi dari jenis transistor ini (PNP atau NPN) terletak pada polaritas pemberian tegangan bias dan arah arus listrik yang selalu berlawanan.
Fungsi dari transistor bipolar itu sendiri adalah sebagai pengatur arus listrik (regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat membatasi arus yang mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis transistor, PNP atau NPN) berdasarkan pada jumlah arus listrik yang diberikan pada kaki Basis.
gambar-transistor
Nama Bipolar diambil karena elektron yang mengalir pada transistor ini melewati dua tipe material semikonduktor dengan polaritas P (Positif) dan N (Negatif). Jika tidak ada arus listrik yang mengalir pada kaki Basis, maka transistor akan dalam keadaan tertutup sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kaki Kolektor ke Emiter atau sebaliknya. Sedangkan jika arus listrik diberikan pada kaki Basis maka transistor akan kembali terbuka sehingga arus dapat mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya, sifat transistor ini banyak digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai sakelar elektronik.

Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor (FET))

FET memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G). FET beroperasi dengan cara mengendalikan aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui tegangan yang diberikan pada terminal Gate.
simbol-fet
Perbedaan mendasar antara FET dan transistor bipolar adalah; jika transistor bipolar mengatur besar kecil-nya arus listrik yang melalui kaki Kolektor ke Emiter atau sebaliknya melalui seberapa besar arus yang diberikan pada kaki Basis, sedangkan pada FET besar kecil-nya arus listrik yang mengalir pada Drain ke Source atau sebaliknya adalah dengan seberapa besar tegangan yang diberikan pada kaki Gate.

Prinsip Kerja Transistor

Cara terbaik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya transistor bekerja adalah dengan cara melakukan eksperimen, eksperimen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan komponen elektronika sebenarnya atau dengan menggunakan program simulasi komputer. Disini akan dilakukan eksperimen dengan menggunakan program simulasi komputer karena dapat mempersingkat waktu, aman, dan murah tentunya.
prinsip-kerja-transistor-01
Rangkaian yang digunakan pada simulasi seperti ter-gambar pada gambar diatas. Pada rangkaian diatas nilai R2 = 0Ω sehingga tegangan pada Vbe = 0V otomatis tidak ada arus listrik yang mengalir ke kaki Basis (Ib = 0A) dan juga arus Ic = 0A. Sekarang perhatikan rangkaian berikut.
prinsip-kerja-transistor-02
Dengan mengubah nilai R1 menjadi 3kΩ dan R2 menjadi 2kΩ kemudian hasil yang terukur adalah;
Vbe = 828mV
Ib = 976,152uA
Ic = 48,580mA.
Ie = 49,557mA
Sekali lagi dengan mengubah nilai R1 menjadi 2kΩ dan R2 menjadi 3kΩ
prinsip-kerja-transistor-03
Diperoleh hasil;
Vbe = 846mV
Ib = 1,794mA
Ic = 48,766mA.
Ie = 50,56mA
Agar memudahkan perbandingan data antara tiga eksperimen diatas maka data-data hasil simulasi di-masukan kedalam tabel berikut;
tabel-perbandingan
Dari semua hasil simulasi yang dibandingkan pada tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa arus pada Kolektor (Ic) berubah seiring berubah-nya arus pada Basis (Ic), dan semakin besar tegangan Basis-Emiter (Vbe) semakin besar pula arus pada Kolektor (Ic), dan jika Vbe = 0 maka Ib, Ic, dan Ie akan sama dengan 0 (nol).
Dari simulasi diatas pula terdapat fakta bahwa;
Ie = Ib + Ic
Hubungan perbandingan antara besarnya arus listrik yang mengalir pada kaki Kolektor (Ic) dan besarnya arus listrik pada kaki Basis (Ib) disebut sebagai Koefisien Penguatan Arus pada transistor dan di simbol-kan sebagai hFE, persamaan hFE adalah sebagai berikut;
persamaan-hfe
Dimana;
hFE = Koefisien Penguatan Arus Transistor
Ic = Arus Kolektor dalam Ampere (A)
Ib = Arus Basis dalam Ampere (A)

Sumber Referensi

  • Lesson In Electric Circuits, Volume III – Semiconductors, By Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition. (http://openbookproject.net/electricCircuits)
  • The ARRL Handbook For Radio Communications 2009.
  • Understanding Electronic Components - Transistors, http://www.mikroe.com/en/books/keu/04.htm.
  • www.wikipedia.org
MyFreeCopyright.com Registered & ProtectedPEMBERITAHUAN HAK CIPTA. Artikel ini, termasuk di dalamnya tulisan, diagram, gambar dan kode, adalah kekayaan intelektual dari Bayu Kuncoro Mukti dan Ilmu Elektronika, dengan hak cipta © 2010. Reproduksi, duplikasi, mencetak atau mempublikasikan kembali dengan berbagai cara untuk keperluan komersial adalah dilarang. Penulis (Bayu Kuncoro Mukti) mengijinkan artikel ini untuk di simpan, dicetak, reproduksi atau dipublikasikan kembali hanya untuk keperluan pribadi, pendidikan, dan non-komersial dengan catatan tidak menghapus, memodifikasi, baik itu tulisan, diagram, gambar, atau kode pada artikel termasuk pemberitahuan hak cipta ini serta memberikan tautan (link) kembali ke situs Ilmu Elektronika.

Kaca Mata 3D Terbaru dari SAMSUNG


Teknologi 3D telah merambah perangkat televisi. Dan maka dari itu, banyak produsen pembuat televisi yang memproduksi perangkat kacamata 3D TV agar dapat menunjang hadirnya teknologi 3D di rumah Anda.
Berkaitan dengan itu, Samsung baru saja meluncurkan tiga kacamata TV 3D terbarunya langsung ke pasaran Amerika Serikat. Perangkat kacamata3D tersebut diantaranya adalah SSG-2100AB dengan baterai, SSG-2200AR yang dapat diisi ulang dan SSG-2200KR bagi kalangan anak-anak. Ketiga perangkat kacamata 3D tersebut kompatibel dengan 2010 LCD C750 series, LED C7000, C8000 dan C9000 series, PDP C7000 dan C8000 series, 2010 BD-C6900 Blu-ray disc player dan Blu-ray Home Theater HT-C6930W.

Samsung SSG 2100AB
Bagi Anda yang berminat, dapat segera melakukan pemesanan (pre-order) melalui situs Amazon. Berikut daftar harga untuk masing-masing perangkat tersebut :

  • SSG-2100AB – 149,99 USD (sekitar 1,5 juta rupiah)
  • SSG-2200AR – 199,99 USD (sekitar 2 juta rupiah)
  • SSG-2200KR – 179,99 USD (sekitar 1,8 juta rupiah)

Samsung SSG 2200KR